Jakarta -Ban di kendaraan memiliki beban yang cukup berat, selain menyangga kendaraan juga menjadi ‘kaki’, sehingga jika ban menjadi bagian kendaraan yang cepat aus bisa dimaklumi. Namun, tingkat kecepatan aus bisa diperlambat dengan cara ini. Apa saja?
Menurut Sales Executive PT Berkat Sahabat Sejati, Fran Senetra, tingkat keawetan atau usia ban tergantung bagaimana merawatnya. Sementara perawatan ban sejatinya cukup mudah.
"Untuk perawatan ban, yang penting cek tekanan angin dan rotasi ban harus teratur," ujar Fran kepada detikOto, Sabtu (30/1/2016).
Frans menyebut, tekanan angin yang kurang dapat menyebabkan kerusakan pada bagian pewrmukaan atau tapak, bagian samping atau sidewall. Karena tekanan yang kurang maka permukaan ban yang bergesekan dengan permukaan jalan semakin banyak.
Angin yang kurang alias kempis menjadikan laju kendaraan berat. Ketika pengguna kendaraan menambah lajunya, maka ban seolah diseret dengan paksa.
Sehingga permukaan ban cepat menipis dan dindingnya cepat rusak. Bahkan, karena laju yang berat itu pula maka mesin harus bekerja ekstra, walhasil dibutuhkan bahan bakar yang lebih banyak alias boros bahan bakar.
Adapun rotasi ban diperlukan untuk mencegah keausan ban karena hanya bagian tertentu dari ban yang bergesekan dengan permukaan jalan atau lintasan "Jika sudah 3.000 atau maksimal 4.000 km harus di rotasi supaya hanis masa pakai lebih bagus. Jadi tidak boleh horizontal terus," saran Frans.
Untuk melakukan rotasi ban terdapat dua sistem yaitu pada empat roda dan lima roda termasuk ban cadangan.
Pada sistem rotasi empat roda, dapat dilakukan dengan cara diagonal atau segaris. Cara diagonal, rotasi dilakukan dengan menukar ban depan kiri dengan belakang kanan. Selanjutnya, ban depan kanan dirotasi dengan belakang kiri.
Komentar Blog: